SELAMAT DATANG DI PNPM MPd KAB. OGAN ILIR

Kamis, 24 Juli 2014

PENINGKATAN JALAN TITIAN YANG MULANYA TERBUAT DARI KONSTRUKSI KAYU BERALIH KEKONSTRUKSI BETON DI DESA TANJUNG AGUNG

Desa Tanjung Agung merupakan desa yang terletak diwilayah perairan Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan. Yang dulu katanya desa ini dikenal sebagai Kampung yang dilewati oleh sungai perairan batang hari, dimana mayoritas penduduknya sebagian bermata pencaharian sebagai nelan, bedagang dan berwiraswasta. Adapun beberapa bangunan didesa ini dulunya sebagian besar terbuat dari bahan konstruksi kayu, seperti rumah penduduk , sarana transportasi seperti jalan dan jembatan.Namun dengan adanya perkembangan jaman , semakin hari semangkin banyak penduduk yang berdomisili di daerah tersebut, kebutuhan untuk, jalan setapak sangat penting yang dibangun dengan kontruksi kayu yang tidak bias dilewati oleh motor,maka melalui program PNPM-MP ini bias terselesaikan kontruksi dari beton.
Diawal tahun dua ribuan desa Tanjung Agung pun mulai mengalami perkembangan khususnya pada sarana Infrastruktur. Yakni sudah banyak masyarakat yang membangun rumah dengan menggunakan konstruksi beton tentunya dengan tiang beton dan dinding batu bata. Selain itu jalan desa atau jalan dusun yang awalnya terbuat dari konstruksi kayu mulai beralih ke konstruksi beton. Sebagai contoh Jalan Titian Beton, jika di perhatikan pada saat sekarang ini hampir sebagian besar jalan sudah menggunakan konnstruksi beton, dimana dalam pemeliharaannya jalan dengan konstruksi beton lebih mudah perawatannya dari pada jalan yang terbuat dari konstruksi kayu.
Sejak masuknya program PNPM-MP pada tahun 2008 yang sekarang sampai saat ini telah dengan perlahan masyarakat pun mulai terpikir dan tertarik mengganti Jalan-Jalan Titian yang awalnya terbuat dari konstruksi kayu mulai beralih kekonstruksi beton bertulang, sehingga sebagian besar masyarakat Tanjung Agung banyak sekali yang mengusulkan untuk pembuatan Jalan Titian Beton karena jalan selain sebagai sarana transportasi juga sangat mendukung dan berperan seta dalam perekonomian masyarakat di desa Tanjung Agung ini. Sebagaimana dapat kita lihat bersama pada contoh gambar diatas, dimana pada gambar diatas diperlihatkan gambar jalan titian terdanai oleh Program PNPM-MPd, baik gambar situasi awal dan proses pengerjaannya.
Demikian sepenggal cerita singkat dari saya, disini saya merupakan Fasilitator Pemberdayaan yang  tergabung di Program PNPM – MPd tentunya masih masih banyak kekurangan yang harus saya lengkapi, dan tak lupa jua saya ucapkan Terima kasih kepada Tim Faskaf yang selama ini telah memberikan binaan dan bimbingannya.(Dodik Sanjaya/FK Indralaya)



MANFAAT DANA SPP PNPM MANDIRI PERDESAAN BAGI USAHA KECIL KAMI

  
Desa Teluk Kecapi merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Pemulutan, Sebagian besar mata pencarian masyarakat Teluk Kecapi ini yaitu dari pedagang kecil, petani, dan adapula sebagian kecil pegawai negeri. Dilingkungan II Desa Teluk Kecapi ada 10 ( Sepuluh ) orang ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok simpan-pinjam ( SPP ) dengan membuka suatu usaha   Kerupuk   Kemplang    yang   mereka    namakan   kelompok ” SEDAP MALAM”  Kesepuluh  ibu-ibu  yang  tercantik  di Rumah Tangganya ( menurut suaminya) tersebut yaitu : Ibu Zainur sebagai ketua kelompok, ibu Miskarlinda sebagai sekretaris kelompok, ibu ida susanti sebagai bendahara kelompok dan ibu imah , Ibu nazila, ibu zubaidah, ibu maruya, ibu indah, ibu desi, ibu lela selaku anggota kelompok.
  


Sebetulnya mereka memang sudah lama membuka usaha ini secara sendiri-sendiri dengan dana yang terbatas dan sekedarnya saja daripada tidak ada pekerjaan dirumah, mengingat waktu itu mereka bingung kemana musti mencari Tambahan dana yang prosesnya tidak berbelit-belit dan cepat serta dengan prosedur yang mudah serta tingkat pengembalian bunga yang tidak memberatkan mereka, mengingat mereka masih tergolong RTM, akhirnya mereka mendatangi UPK PNPM Mandiri Perdesaan di kecamatan seraya menanyakan bagaimana cara mendapatkan dana tersebut, akhirnya setelah dijelaskan panjang lebar tentang pendanaan Simpan-pinjam akhirnya mereka tertarik dan berminat untuk mengajukan proposal pinjaman kepada UPK PNPM Mandiri Perdesaan Pemulutan. Setelah proposal diisi dan diajukan, kemudian pihak Tim Verifikasi Perguliran Spp turun kelapangan untuk melihat langsung kelompok usaha tersebut, setelah dilakukan study kelayakan, maka kelompok tersebut dinyatakan layak untuk didanai sesuai dengan petunjuk PTO, kemudian kelompok tersebut  didanai  sebesar Rp. 10.000.000,-, sedikit demi sedikit akhirnya usaha mereka mulai bangkit dan berkembang. Karena kelompok usaha ini baik dalam hal pengembalian angsuran, maka kelompok ini diprioritaskan untuk mendapatkan peguliran selanjutnya, kemudian mereka mengajukan kembali pinjaman dana SPP sebesar Rp. 15.000.000,- kepada pihak UPK PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Pemulutan, begitu juga, usaha ibu-ibu ini makin berkembang, sehingga kurang mantap rasanya kalau anda datang ke Pemulutan namun belum merasakan kerupuk kemplang buatan ibu-ibu ini.

Pembuatan Kerupuk kemplang ini yaitu dengan menggunakan ikan segar  yang ditambah dengan sagu dan garam secukupnya. Adapun peralatan mereka yang gunakan sangat sederhana sekali yaitu dengan menggunakan ayak, sangku, kukusan dan masih menggunakan kompor minyak tanah. Adapun Produksi perhari yatu rata-rata 10 Kg / hari dengan harga jual Rp. 30.000 per Kg nya dengan total jumlah Rp. 300.000,- perhari. Adapun total perbandingan bahan baku pembuatan kerupuk kemplang ini yaitu satu berbanding satu ( 1 Kg Ikan + 1 Kg sagu  ).

Alhamdulillah kini mereka menuai hasil apa yang telah mereka usuhakan selama ini guna mencukupi kebutuhan keluarga mereka yang selama ini mereka Cuma menggantungkan hidup dari suami-suami mereka dan sekarang mereka sudah bisa mencari nafkah sendiri tanpa menggantungkan ekonomi keluarga hanya kepada suami, selain itu mereka juga bisa menabung untuk hari tua dan untuk pendidikan anak-anak mereka kelak.



Usaha kerupuk kemplang yang mereka buat dipasarkan ke warung-warung, dari rumah-kerumah dan adapula yang dititipkan kerumah-rumah makan yang ada di kota Pemulutan, maklum mereka belum mempunyai izin dagang resmi karena susah dalam hal pengurusan dan perlu dana untuk membuat  SIUP dan SITU mereka merasa keberatan untuk membuat merk dagang karena mereka merasa  hanya usaha kecil-kecilan dan belum perlu membuat surat izin dan merk dagang apalagi mengurusi hal tersebut berbelit-belit dan memerlukan dana, lebih baik jika dana tersebut bisa dijadikan modal, akhirnya mereka hanya membuat kemasan kantong yang masih sederhana Selain itu kendala yang dihadapi lainnya yaitu sulitnya mendapatkan ikan segar, apalagi jika musim penghujan ikan-ikan segar agak susah didapatkan,  terkadang mereka musti keluar Kota Pemulutan guna mendapatkan pasokan ikan.

Demikianlah cerita singkat  usaha kerupuk kemplang ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok Sedap Malam di Desa Teluk Kecapi kecamatan  Pemulutan, tugas kita belum selesai mereka masih memerlukan bimbingan. (Qori/fk kecamatan Pemulutan)

                                                                                       



DOKUMENTASI KEGIATAN PNPM OGAN ILIR


KEGIATAN SPP KECAMATAN PEMULUTAN

                                  KEGIATAN TRIAL DESA KUMBANG ULU KEC. KANDIS

 KEGIATAN JLN TITIAN KECAMATAN INDRALAYA

 PELAKSANAAN KEGIATAN FISIK DI KEC. INDRALAYA

  PELAKSANAAN KEGIATAN FISIK DI KEC. INDRALAYA

 PEKERJAAN TRIAL DI DESA TALANG BALAI BARU I KEC. TANJUNG RAJA
  PEKERJAAN TRIAL DI DESA TALANG BALAI LAMA KEC. TANJUNG RAJA

RAKOR KPMD KEC. TANJUNG RAJA

Rabu, 02 Juli 2014

BEST

10 KUNCI SUKSES PENGELOLAAN DANA BERGULIR

Dalam memberikan dukungan terhadap PNPM Mandiri Perdesaan yang mempunyai  tujuan percepatan penanggulangan kemiskinan maka kegiatan pengelolaan dana bergulir menjadi salah satu kegiatan yang memberikan kemudahan bagi RTM dalam bentuk kegiatan SPP (untuk mendapatkan permodalan), peningkatan  kapasitas kelompok usaha ekonomi produktif . Kegiatan pengelolaan dana bergulir PNPM Mandiri Perdesaan bertujuan: Memberikan kemudahan akses pendanaanekonomirumahtangga baik kepada masyarakat sebagai  pemanfaat maupun kelompok usaha;   Pelestarian  dan pengembangan dana bergulir yang sesuai dengan tujuan program;       Peningkatan kapasitas pengelola kegiatan dana bergulir di tingkat wilayah perdesaan;   Meningkatkanperan kelembagaan PengelolaKegiatan Dana Bergulir (UPK, BP-UPK, Tim Verifikasi, Tim Pendanaandan lembaga pendukung lainnya) sebagai pengelola dana bergulir yang mengacu pada tujuan program secara akuntabel, transparan dan berkelanjutan; Peningkatan pelayanan kepada RTM dalam pemenuhan kebutuhan ekonomirumahtanggaterkaitpermodalan usaha  melalui kelompok pemanfaat

Adapun 10 kunci sukses pengelolaan dana bergulir sebagai berikut
  1. Sosialisasi secara berkelanjutan tentang Dana Bergulir SPP secara langsung door to door atau face to face  maupun tidak langsung melalui musyawarah desa, musyawarah antar desa, kunjungan ke desa, penyebaran leaflet, brosur dll
  2. Identifikasi dan Rekruitmen Kelompok Baru yang Potensial ; dalam 1 kelompok dapat dengan jumlah anggota minimal 5 orang ; jumlah pinjaman optimal ; Dalam teori Manajemen : Taburlah Benih di lahan yang Subur atau Tempalah Besi dikala Membara
  3. Masing-masing pengurus UPK membuat target untuk mendapatkan kelompok pengusul  minimal 2-3 kelompok baru dalam setiap bulan (Teori jemput bola – customer care excellent )
  4. Membahas usulan-usulan yang masuk bersama Tim Verifikasi Perguliran terhadap usulan kelompok yang layak diverifikasi
  5. Melakukan Verifikasi usulan kelompok dengan menggunakan Form Verifikasi SPP  yang sudah distandartkan dan menganalisa kelayakan setiap anggota calon pemanfaat (Form Landscape Verifikasi Perguliran)
  6. Dalam proses verifikasi sekaligus sosialisasi tentang manfaat dengan meminjam dana di UPK antara lain : Pencairan dana diantar langsung ke kelompok / pemanfaat, adanya tabungan tanggung renteng yang besarannya disepakati oleh anggota kelompok, penerapan bunga yang kondusif, adanya IPTW bagi yang tepat dalam pengembalian pinjaman, ada pembagian surplus setiap tahunnya untuk kegiatan penguatan kelompok, kelembagaan BKAD, BP-UPK dan Dana Sosial bagi Orang Miskin RTM.  Khusus dana sosial orang miskin bisa digunakan untuk khitanan masal, bea siswa, santunan bagi yatim piatu, rehabititasi sarana-prasarana bagi orang miskin dll, yang semua keputusan dilakukan pada forum MAD.
  7. Hasil Verifikasi dibahas dan diputuskan pada MAD Perguliran dan atau dibahas dan diputuskan Tim Pembahas Pendanaan / Tim Pemutus Pinjaman ( Tim Pembahas Pendanaan sebagaimana diatur dalam AD/ART BKAD tentang Bentuk Kelembagaan Operasional dan PTO Penjelasan X tentang Pengelolaan Dana Bergulir Halaman 4 point c mengenai Tahapan pengelolaan )
  8. Penyaluran Dana Mutlak harus dilakukan di Desa / Kelompok yang dihadiri oleh seluruh pemanfaaf, pengurus kelompok, aparat pemerintah desa dan wakil-wakil kelembagaan sekaligus melakukan sosialisasi tentang aturan perguliran & penegasan aturan sanksi kelompok.   Semua dana harus diterimakan langsung ke masing-masing pemanfaat &  tidak boleh diwakilkan serta Lakukan cek setelahnya.
  9. Melakukan tertib administrasi / pembukuan.  Pada saat pencairan dana, sekaligus OJT oleh UPK/FK kepada pengurus kelompok tentang administrasi pembukuan dan melakukan tindakan lebih serius dalam penanganan masalah / tunggakan.
  10. Melakukan penguatan kelompok dan anggota pada saat pembinaan kelompok maupun secara insidentil melakukan anjangsana ke kelompok / anggota pemanfaat dalam rangka membangun komitmen demi kelancaran kegiatan SPP / UEP.  Bila dana kelembagaan kelompok telah mencukupi, bangun kebutuhan kelompok  meningkatkan kapasitas dengan pelatihan ketrampilan dan kegiatan studi orientasi / studi banding. (editor: s.s)







    

    








                                                       Ditulis oleh : Rismarini, S.Pd FK Rantau Alai
                                                                                  Kab. Ogan Ilir Prov Sumatera Selatan




PROGRES CAPAIAN PNPM-MPd JUNI 2014 KABUPATEN OGAN ILIR - 2