SELAMAT DATANG DI PNPM MPd KAB. OGAN ILIR

Sabtu, 21 Juni 2014

BEST PRACTISE


10 KUNCI SUKSES PENGELOLAAN DANA BERGULIR

Dalam memberikan dukungan terhadap PNPM Mandiri Perdesaan yang mempunyai  tujuan percepatan penanggulangan kemiskinan maka kegiatan pengelolaan dana bergulir menjadi salah satu kegiatan yang memberikan kemudahan bagi RTM dalam bentuk kegiatan SPP (untuk mendapatkan permodalan), peningkatan  kapasitas kelompok usaha ekonomi produktif . Kegiatan pengelolaan dana bergulir PNPM Mandiri Perdesaan bertujuan: Memberikan kemudahan aksespendanaanekonomirumahtangga baik kepada masyarakat sebagai  pemanfaat maupun kelompok usaha;   Pelestarian  dan pengembangan dana bergulir yang sesuai dengan tujuan program;       Peningkatan kapasitas pengelola kegiatan dana bergulir di tingkat wilayah perdesaan;   Meningkatkanperan kelembagaanPengelolaKegiatan Dana Bergulir (UPK, BP-UPK, Tim Verifikasi, Tim Pendanaandan lembaga pendukung lainnya) sebagai pengelola dana bergulir yang mengacu pada tujuan program secara akuntabel, transparan dan berkelanjutan; Peningkatan pelayanan kepada RTM dalam pemenuhan kebutuhanekonomirumahtanggaterkaitpermodalan usaha  melalui kelompok pemanfaat

Adapun 10 kunci sukses pengelolaan dana bergulir sebagai berikut
  1. Sosialisasi secara berkelanjutan tentang Dana Bergulir SPP secara langsung door to door atau face to face  maupun tidak langsung melalui musyawarah desa, musyawarah antar desa, kunjungan ke desa, penyebaran leaflet, brosur dll
  2. Identifikasi dan Rekruitmen Kelompok Baru yang Potensial ; dalam 1 kelompok dapat dengan jumlah anggota minimal 5 orang ; jumlah pinjaman optimal ; Dalam teori Manajemen :Taburlah Benih di lahan yang Subur atau Tempalah Besi dikala Membara
  3. Masing-masing pengurus UPK membuat target untuk mendapatkan kelompok pengusul  minimal 2-3 kelompok baru dalam setiap bulan (Teori jemput bola – customer care excellent )
  4. Membahas usulan-usulan yang masuk bersama Tim Verifikasi Perguliran terhadap usulan kelompok yang layak diverifikasi
  5. Melakukan Verifikasi usulan kelompok dengan menggunakan Form Verifikasi SPP  yang sudah distandartkan dan menganalisa kelayakan setiap anggota calon pemanfaat (Form Landscape Verifikasi Perguliran)
  6. Dalam proses verifikasi sekaligus sosialisasi tentang manfaat dengan meminjam dana di UPK antara lain : Pencairan dana diantar langsung ke kelompok / pemanfaat, adanya tabungan tanggung renteng yang besarannya disepakati oleh anggota kelompok, penerapan bunga yang kondusif, adanya IPTW bagi yang tepat dalam pengembalian pinjaman, ada pembagian surplus setiap tahunnya untuk kegiatan penguatan kelompok, kelembagaan BKAD, BP-UPK dan Dana Sosial bagi Orang Miskin RTM.  Khusus dana sosial orang miskin bisa digunakan untuk khitanan masal, bea siswa, santunan bagi yatim piatu, rehabititasi sarana-prasarana bagi orang miskin dll, yang semua keputusan dilakukan pada forum MAD.
  7. Hasil Verifikasi dibahas dan diputuskan pada MAD Perguliran dan atau dibahas dan diputuskan Tim Pembahas Pendanaan / Tim Pemutus Pinjaman ( Tim Pembahas Pendanaan sebagaimana diatur dalam AD/ART BKAD tentang Bentuk Kelembagaan Operasional dan PTO Penjelasan X tentang Pengelolaan Dana Bergulir Halaman 4 point c mengenai Tahapan pengelolaan )
  8. Penyaluran Dana Mutlak harus dilakukan di Desa / Kelompok yang dihadiri oleh seluruh pemanfaaf, pengurus kelompok, aparat pemerintah desa dan wakil-wakil kelembagaan sekaligus melakukan sosialisasi tentang aturan perguliran & penegasan aturan sanksi kelompok.   Semua dana harus diterimakan langsung ke masing-masing pemanfaat &  tidak boleh diwakilkan serta Lakukan cek setelahnya.
  9. Melakukan tertib administrasi / pembukuan.  Pada saat pencairan dana, sekaligus OJT oleh UPK/FK kepada pengurus kelompok tentang administrasi pembukuan dan melakukan tindakan lebih serius dalam penanganan masalah / tunggakan.
  10. Melakukan penguatan kelompok dan anggota pada saat pembinaan kelompok maupun secara insidentil melakukan anjangsana ke kelompok / anggota pemanfaat dalam rangka membangun komitmen demi kelancaran kegiatan SPP / UEP.  Bila dana kelembagaan kelompok telah mencukupi, bangun kebutuhan kelompok  meningkatkan kapasitas dengan pelatihan ketrampilan dan kegiatan studi orientasi / studi banding. (editor: s.s)







    

    








                                                       Ditulis oleh : Rismarini, S.Pd FK Rantau Alai
                                                                                  Kab. Ogan Ilir Prov Sumatera Selatan

BEST PRACTISE

PAPAN INFORMASI SEBAGAI MEDIA INFORMASI PARTISIPATIF
Berangkat dari kebutuhan masyarakat akan adanya informasi yang transparan berkaitan pengelolaan PNPM Mandiri Perdesaan, semoga mampu menjadikan iklim dan budaya baru di tingkat desa, iklim dan budaya keterbukaan. Sehingga mampu mendorong terciptanya system pengawasan masyarakat terhadap proses pembangunan, tidak hanyapada PNPM Mandiri Perdesaan, melainkan juga program – program pemerintah yang berasal dar idana APBD maupun APBN.


LATAR BELAKANG
PNPM Mandiri Perdesaan mempunyai prinsip atau nilai-nilai dasar yang selalu menjadi landasan atau acuan dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan yang akan diambil dalam pelaksanaan rangkaian kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan. Nilai-nilai dasar tersebut diyakini mampu mendorong terwujudnya tujuan PNPM Mandiri Perdesaan. Prinsip-prinsip itu meliputi: Bertumpu pada pembangunan manusia, Otonomi, Desentralisasi, Berorientasi pada masyarakat miskin, Partisipasi, Kesetaraan dan keadilan gender, Demokratis, Transparansi dan Akuntabel, Prioritas dan Keberlanjutan.

Secara khusus kita akan bahas prinsip – prinsip yang berkaitan dengan papaninformasi sebagai media informasi partisipatif, yaitu:
a.      Transparansi dan Akuntabel.  
b. Partisipasi 

SOSIALISASI MELALUI MEDIA INFORMASI
Selain melalui pertemuan-pertemuan langsung dengan masyarakat, pelaku PNPM Mandiri Perdesaan didorong untuk melakukan sosialisasi dan penyebaran informasi melalui media-media informasi lainnya. Dewasa ini, cukup banyak media informasi yang berkembang di masyarakat dan dapat digunakan sebagai media penyebarluasan informasi, baik media informasi tradisional maupun modern.

Beberapa media informasi yang dapat digunakan adalah:

a. Media Visual
- Papan Informasi
Papan Informasi (PI) merupakan tempat untuk menempelkan informasi yang perlu diketahui masyarakat. Selain sebagai sarana informasi, PI juga merupakan sarana pembelajaran (edukasi) prinsip transparansi dan akuntabilitas bagi masyarakat dan pelaku PNPM Mandiri Perdesaan di lokasi tersebut. Untuk itu, pelaku PNPM Mandiri Perdesaan harus memastikan keberadaan PI di setiap lokasi dan ketersediaan informasinya bagi masyarakat.

- Poster
Poster menjadi media yang dapat menarik perhatian, baik karena ukurannya yang relative besar, layout gambar yang menarik, serta pesan yang disampaikan. Oleh sebab itu, fasilitator didorong untuk menempel poster-poster PNPM Mandiri Perdesaan di tempat umum/di tempat terbuka/di keramaian, agar dapat di lihat oleh masyarakat umum. Poster-poster program juga harus selalu dipasang di kantor-kantor dan tempat-tempat musyawarah berlangsung.

      - Spanduk
Spanduk menjadi salah satu alternatif media komunikasi yang sangat efektif dalam menyampaikan pesan, memberitahukan sesuatu, meningkatkan penyadaran dan membangkitkan motivasi masyarakat. Misalnya untuk mengajak masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan, meningkatkan kesadaran warga untuk turut menjaga/melestarikan hasil-hasil kegiatan, mengajak warga agar membayar pinjaman tepat waktu, dan lain-lain.

- Buletin
Selain sebagai media pembelajaran, bulletin merupakan media yang efektif untuk berbagi pengalaman/ praktik terbaik (best practices) pelaksanaan program di lokasi. Oleh sebab itu,  selain didorong untuk aktif menyampaikan informasi perkembangan kegiatan dan kisah menarik dari lokasi masing-masing untuk dimuat dalam buletin yang dibuat di tingkat nasional, perlu diupayakan pengadaan bulletin lokal (warga) secara swadaya, yang disesuaikan dengan kebutuhan informasi masyarakat lokal.
       - Surat Kabar
Selain sebagai media sosialisasi dan penyebaran informasi, media cetak (surat kabar, majalah, tabloid, buletin) atau media massa lain, dapat berfungsi sebagai control pelaksanaan kegiatan di lapangan.
Surat kabar merupakan media cetak yang tepat untuk sosialisasi PNPM Mandiri Perdesaan, karena akses masyarakat terhadap media ini cukup tinggi. Fasilitator diharapkan dapat mengupayakan penyebaran informasi kegiatan program melalui surat kabar.
        - Situs Web/ Blog
Upaya meningkatkan pengenalan dan pemahaman program, pembelajaran transparansi dan akuntabilitas publik, salah satunya juga dapat dilakukan melalui situs web/blog. Fasilitator dapat berkreasi untuk menyampaikan informasi dengan membangun situs blog/web sederhana atau memanfaatkan situs-situs/web yang telah ada. Fasilitator harus aktif mendukung ketersediaan informasi dan cerita untuk ditayangkan di situs resmi PNPM Mandiri Perdesaan.
b. Media Audio
Di beberapa lokasi, masyarakat lebih cepat menangkap informasi yang disampaikan melalui media audio seperti radio. Terdapat tiga jenis radio yang dapat dijadikan saluran sosialisasi dan penyebaran informasi program, yakni Radio Komunitas, Radio Publik/ Pemerintah, dan Radio Komersil/ Swasta.
Dari ketiga jenis radio tersebut, Radio Komunitas merupakan media audio yang paling memungkinkan digunakan di perdesaan, karena berada lebih dekat dengan komunitas dan berada dalam jangkauan frekuensi radio warga di perdesaan. Radio Publik dan Radio Komersil dapat menjadi salah satu saluran sosialisasi dan penyebaran informasi mulai di tingkat kecamatan sampai provinsi.
Untuk mencapai tujuan tersebut, fasilitator, dan Tim koordinasi dapat berperan lebih aktif dalam menjalin kerjasama dengan stasiun radio yang berada di wilayahnya, untuk kepentingan sosialisasi dan menanamkan ”rasa memiliki” masyarakat terhadap program


c. Media Alternatif
Guna lebih mendekatkan PNPM Mandiri Perdesaan kepada masyarakat luas, maka Fasilitator di lapangan harus dapat memanfaatkan setiap forum-forum pertemuan (sekecil apapun) sebagai media untuk kepentingan sosialisasi dan penyebaran informasi.

      - Pameran dan Bazaar
Fasilitator dapat menjajaki kemungkinan untuk memanfaatkan sejumlah kegiatan yang digagas dan diselenggarakan Pemerintah Daerah atau pihak swasta sebagai media promosi program, seperti Pameran Pembangunan Tahunan di daerah, Pameran Teknologi TepatGuna (TTG), pameran kerajinan dan sejumlah pameran yang menggelar potensi daerah lainnya.
Dalam pameran, selain informasi umum mengenai program, juga penting untuk menampilkan foto-foto kegiatan dan hasil yang diperoleh. Di lokasi dimana terdapat pengrajin penerima SPP atau kegiatan ekonomi, Fasilitator diharapkan memfasilitasi dan menampilkan hasil kerajinan mereka (bazaar) di ajang pameran tersebut, serta menyediakan catalog kelompok pengrajin yang berisi informasi kelompok, kegiatan kelompok dan hasil produksinya. Akan lebih menarik perhatian pengunjung bila dalam setiap pameran diadakan lomba/kuis dengan hadiah sederhana dan demo pembuatan beberapa produk yang diperagakan oleh sipembuat.

       - Pentas Seni dan Budaya/ Pekan Olahraga dan Kesenian
Pentas seni-budaya dan Pekan Olah raga dan Kesenian (Porseni) juga dapat dimanfaatkan sebagai media sosialisasi. Salah satunya dengan menampilkan pelaku  program yang memiliki kemampuan seni-budaya dalam konteks “Wakil PNPM Mandiri  Perdesaan”, atau dengan menyelipkan hal-hal yang berkaitan dengan informasi program dalam kegiatan seni-budaya yang digelar oleh pihak lain.

      - Perpustakaan
Dalam upaya mensosialisasikan dan menyebarkan informasi program, Fasilitator diharapkan dapat mendorong pengadaan perpustakaan sederhana atau tempat khusus, terutama di setiap kantor KM-Prov, Fas-Kab dan UPK, untuk menampilkan materi-materi cetakan, seperti:
-    Laporan Bulanan Program, yang dibuat oleh Fasilitator
-    LaporanTahunan Program, yang diproduksi di tingkat nasional
-    Map Paket Informasi Program, yang diproduksi di tingkatnasional
-    Profil Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan per provinsi/per kabupaten/per kecamatan, tergantung tingkat wilayah.
-    Buletin-buletin Program, baik yang diproduksi oleh nasional maupun lokal
-    Buku-buku yang diproduksi oleh program (buku PTO dengan Penjelasan dan Formulirnya, buku panduan teknis, petunjuk sederhana, cerita pengalaman terbaik/best practices, dll)
-    Buku-buku lain produksi umum tetapi bermanfaat sebagai bahan rujukan
-    Materi cetakan lainnya: leaflet/brosur/flipchart, poster, dll
Perpustakaan atau tempat khusus tersebut harus terlihat dan dapat menarik perhatian   (Editor : s.s)



“SALAM KOMPAK SPESIAL KECAMATAN PEMULUTAN  DAN
 BUAT SEMUA PELAKU PNPM-MP KABUPATEN OGAN ILIR


Oleh : Ahmad Qori / FK Pemulutan